Cara menanam cabai rawit
Monday, 17 June 2019
Add Comment
Cabai rawit merupakan tanaman yang dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi.
Selain itu,cabai rawit juga merupakan bahan masakan wajib yang selalu ada di setiap masakan indonesia.Hal tersebut menyebabkan cabai rawit memiliki nilai jual yang tinggi di pasaran. sehingga banyak orang yang memanfaatkan peluang menjadi petani cabai rawit untuk mendapatkan banyak keuntungan.
Selain itu banyak juga orang yang memanfaatkan lahan kosong di sekitar halaman rumahnya untuk menanam cabai rawit dengan maksud agar tidak membeli cabai di pasar karna di hari - hari tertentu harga cabai rawit sangat mahal sehingga lebih baik menanamnya sendiri karena tidak memerlukan perawatan yang terlalu rumit.
Cabai rawit dapat ditanam di dalam pot, polybag maupun di lahan pertanian. Berikut ini adalah cara untuk menanam cabai rawit di dalam pot, polybag dan juga lahan pertanian.
1.Cara menanam cabai rawit di dalam pot
Sebelum menanam cabai rawit di dalam pot ,
Terlebih dahulu siapkan media tumbuh tanaman cabai rawit yaitu berupa campuran pupuk kandang, kulit padi (sekam) dan juga tanah dengan perbandingan 50:20:30 .
Kemudian masukan campuran tersebut ke dalam pot lalu tanam benih cabai yang telah disemai ke dalam media tersebut dan siram dengan air.
2.Cara menanam cabai rawit di dalam polybag
Sama seperti menanam cabai rawit di dalam pot , Sebelum menanam cabai rawit siapkan terlebih dahulu media tumbuh tanaman cabai rawit yang berupa campuran pupuk kandang, kulit padi (sekam) dan juga tanah dengan perbandingan 50:20:30 .
Kemudian masukan campuran tersebut ke dalam polybag lalu tanam benih cabai yang telah disemai ke dalam media tersebut dan siram dengan air.
3.Cara menanam cabai rawit di lahan pertanian
a.Persiapan lahan
Sebelum menanam cabai rawit lakukan pengolahan Lahan terlebih dahulu. Tujuanya adalah untuk mengembalikan struktur tanah di lahan pertanian yang kurang baik agar dapat ditumbuhi cabai rawit secara maksimal.
Lakukan pembajakan menggunakan traktor ataupun mesin rotary untuk menggemburkan tanah agar nantinya dapat mempermudah akar cabai rawit masuk ke dalam tanah untuk mencari air dan unsur-unsur hara.
Setelah tanah dibajak kemudian lakukan penebaran pupuk kandang dan juga kapur (gamping) dengan tujuan untuk menyuburkan dan mensterilisasi tanah.
b.Penyemaian benih
Setelah melakukan pengolahan lahan selanjutnya adalah menyemai benih cabai rawit ke dalam media tanah langsung maupun polybag.
1.Untuk media tanah langsung, buat terlebih gulutan dengan tinggi 10-15 cm dengan lebar 0.5-1 meter dan panjang 5-10 meter ( disesuaikan jumlah benih).
Jika gulutan sudah siap kemudian ratakan gulutan menggunakan mistar maupun bambu yang telah dibelah.
Jika gulutan sudah diratakan kemudian buat garis untuk barisan benih antara 1- 2 cm agar tidak terlalu rapat. Kemudian tebar biji cabai di media semai tersebut dengan memberi urutan dalam garis secukupnya dengan perkiraan asal tidak terlalu padat.
Setelah selesai, tutup barisan benih cabai rawit dengan menggunakan pupuk kandang ataupun pupuk organik. Kemudian tutup menggunakan terpal ataupun daun pisang dengan rapat.
Untuk media polybag, siapkan terlebih dahulu tanah yang telah dihaluskan.kemudian buat campuran tanah 50%, pupuk organik atau pupuk kandang 30% , dan sekam atau kulit padi 20%.
Kemudian masukan campuran tersebut ke dalam polybag dan padatkan menggunakan tangan.
Setelah padat , buat lubang di bagian sisi polybag untuk jalan keluar air. Setelah dilubangi kemudian siram polybag tersebut hingga basah dan media tanam yang ada didalamnya padat.
Selanjutnya dibuat lubang kecil di tengah polybag yang sudah disiram tapi jangan terlalu dalam. Masukan satu persatu biji cabai rawit ke dalam lubang tersebut kemudian tutup menggunakan pupuk kandang ataupun pupuk organik.
c.Penanaman cabai
Setelah berumur 21-23 hari benih cabai dapat dipindahkan ke lahan yang telah disiapkan untuk kemudian dibesarkan.
Untuk memindahkan benih cabai rawit yang disemai di tanah. Cabut benih perlahan pada bagian pangkal dekat akar. Dengan tujuan agar benih cabai rawit tidak patah dan juga akar cabai rawit tidak rusak. ketika mencabut benih cabai rawit usahakan masih terdapat tanah yang ikut terangkat bersama dengan akar.
Setelah dicabut masukan benih cabai rawit ke dalam bak atau ember yang telah diberi air dan juga insektisida agar benih cabai rawit tidak layu dan dimakan serangga setelah ditanam di lahan.
Kemudian untuk benih cabai rawit yang disemai di polybag , pertama semprotkan terlebih dahulu insektisida sebelum benih cabai rawit ditanam. Kemudian buatkan lubang seukuran dengan diameter polybag.
Setelah itu sobek polybag secara perlahan agar media semai di dalam polybag tidak rusak / hancur.Lalu masukan benih cabai rawit beserta media semainya kedalam lubang yang telah dibuat .jangan lupa lakukan pengurukan tanah pada celah yang terdapat di lubang yang telah ditanami benih cabai rawit.
4.Perawatan dan pemupukan cabai rawit
Setelah benih cabai rawit berumur 7 hari, lakukan penyiangan terhadap gulma atau rerumputan yang tumbuh disekitar benih cabai rawit.
Lakukan juga pemupukan dengan cara dikocor setiap 3 hari sekali setalah benih cabai rawit berusia 7 hari setelah tanam. Cabai rawit dipupuk menggunakan pupuk yang memiliki kandungan 16%N (nitrogen) ,16%P2O5 (phospate) ,16% K20 (kalium) , 15% MgO (Magnesium) , dan 6% CaO (Kalsium). Pupuk tersebut dilarutkan dalam air dengan perbandingan 1 kg pupuk : 10L air.
Selain melakukan pemupukan setiap 3 hari lakukan juga penyemprotan daun untuk mencegah terjadinya keriting daun pada cabai rawit.
Lakukan penyemprotan menggunakan insektisida yang mengandung abamektin dan telah diberi campuran pupuk daun.
Setelah cabai rawit tumbuh dan berkembang . Jika masih terdapat rumput yang tumbuh di bawah tanaman cabai rawit. Lakukan penyiangan cabai rawit dengan cara menyemprot herbisida daun .
Lakukan ketiga cara diatas hingga cabai berumur 70 hari atau dapat juga setelah cabai berbunga.
5. Panen cabai rawit
Setelah cabai rawit berusia kurang lebih 2.5 atau 3 bulan di atas lahan. Cabai rawit sudah mulai dapat dipanen.
Lakukan pamenan dengan cara memutus tangkai buah yang terhubung dengan batang cabai rawit. Usahakan agar batang cabai rawit tidak patah.
Pemutusan tangkai cabai rawit dari batang ini bertujuan untuk memperlama usia cabai agar tidak mudah layu.
Biasanya pemanenan cabai dapat bertahan hingga 6 bulan dengan frekuensi pemetikan 2 kali seminggu.
Jika dirasa buahnya mulai berkurang. Dapat dilakukan pemupukan dengan cara dikocor kembali agar buah yang dihasilkan dapat meningkat kembali.
0 Response to "Cara menanam cabai rawit"
Post a Comment