Cara menanam cabai agar tumbuh optimal dan panen maksimal
Tuesday, 21 May 2019
Add Comment
Cabai adalah bahan pokok yang harus selalu ada di dapur.Setiap hari pasti akan ada orang yang datang kepasar untuk membeli cabai. Cabai memiliki nilai harga yang sangat tinggi dipasaran. Bahkan terkadang dihari- hari tertentu harga cabai bisa mencapai 80-100 ribu/ kg. Hampir sama dengan daging sapi.
Karena harga cabai yang sangat tinggi dipasaran, tak heran banyak orang menanam cabai dan menjadikanya sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Tapi menanam cabai tidaklah semudah yang dibayangkan . Banyak faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar cabai dapat tumbuh dengan baik.Selain itu cabai juga merupakan tanaman yang sangat rentan terserang penyakit.
Berikut ini adalah panduan yang dapat digunakan untuk referensi menanam cabai agar cabai yang ditanam dapat tumbuh optimal dan memberikan hasil panen maksimal.
1.Pengolahan Lahan
Sebelum menanam cabai ada baiknya lakukan pengolahan Lahan terlebih dahulu. Tujuanya adalah untuk mengembalikan struktur tanah yang kurang baik agar dapat ditumbuhi cabai secara maksimal.
Lakukan pembajakan tanah menggunakan mesin traktor ataupun mesin rotary, tujuanya adalah untuk menggemburkan tanah agar nantinya dapat mempermudah akar cabai masuk kedalam tanah untuk mencari air dan unsur-unsur hara.
Setelah tanah dibajak kemudian lakukan penebaran pupuk kandang dan juga kapur (gamping) dengan tujuan menyuburkan dan mensterilisasi tanah.
2.Penyemaian benih
Setelah melakukan pengolahan lahan selanjutnya adalah melakukan penyemaian benih pada media tanah langsung ataupun polybag.
1.Untuk media tanah langsung, buat gulutan dengan tinggi 10-15 cm dengan lebar 0.5-1 meter dan panjang 5-10 meter ( disesuaikan jumlah benih). Jika gulutan sudah siap kemudian ratakan gulutan menggunakan mistar maupun bambu.
Jika gulutan sudah diratakan kemudian buat garis untuk berisan benih antara 1- 2 cm agar tidak terlalu rapat. Kemudian tebar biji cabai di media semai tersebut dengan di beri urutan dalam garis secukupnya dengan perkiraan asal tidak terlalu padat.
Setelah selesai, tutup barisan benih dengan menggunakan pupuk kandang ataupun pupuk organik. Kemudian tutup menggunakan terpal ataupun daun pisang dengan rapat.
2.untuk media polybag, siapkan tanah yang telah dihaluskan kemudian buat campuran tanah 50%, pupuk organik atau pupuk kandang 30% , dan sekam atau kulit padi 20%.
Kemudian masukan campuran tersebut kedalam polybag dan padatkan menggunakan tangan. Setelah padat jangan lupa buat lubang di polybag untuk jalan keluar air. Setelah dilubangi kemudian siram polybag tersebut hingga basah dan media tanam yang ada didalamnya padat. Selanjutnya dibuat lubang kecil di tengah polybag yang sudah disiram tapi jangan terlalu dalam. Masukan satu persatu biji cabai kedalam lubang tersebut kemudian tutup menggunakan pupuk kandang ataupun pupuk organik.
2.Penanaman cabai
Setelah berumur 21-23 hari benih cabai dapat dipindahkan ke lahan yang telah disiapkan untuk kemudian dibesarkan.
Untuk memindahkan benih yang disemai ditanah. Cabut benih perlahan pada bagian pangkal dekat akar. Dengan tujuan agar benih cabai tidak patah dan juga akar cabai tidak rusak. ketika mencabut benih usahakan masih terdapat tanah yang ikut terangkat bersama dengan akar.
Setelah dicabut masukan kedalam bak atau ember yang telah diberi air dan juga insektisida agar benih tidak layu dan dimakan serangga setelah ditanam di lahan.
Kemudian untuk benih yang disemai di polybag , pertama semprotkan terlebih dahulu insektisida sebelum benih di tanam. Kemudian buatkan lubang seukuran dengan diameter polybag .setelah itu sobek polybag secara perlahan agar media semai di dalam polybag tidak rusak / hancur. Kemudian Masukan benih beserta media semainya kedalam lubang yang telah dibuat .jangan lupa lakukan pengurukan tahan pada celah yang terdapa di lubang yang telah ditanami banih cabai.
3.Pemupukan dan perawatan
Setelah benih cabai berumur 7 hari di lahan , lakukan penyiangan benih cabai dengan cara di besrik atau di dangir menggunakan cangkul. lakukan juga pemupukan dengan cara dikocor setiap 3 hari setalah benih berusia 7 hari dilahan menggunakan pupuk yang memiliki kandungan 16%N (nitrogen) ,16%P2O5 (phospate) ,16% K20 (kalium) , 15% MgO (Magnesium) , dan 6% CaO (Kalsium). Pupuk tersebut dilarutkan dalam air dengan perbandinga 1kg pupuk : 10L air.
Selain melakukan pemupukan setiap 3 hari lakukan juga penyemprotan daun untuk mencegah terjadinya keriting pada cabai. Lakukan penyemprotan menggunakan insektisida yang mengandung abamektin dan telah diberi campuran pupuk daun.
Setelah cabai tumbuh dan berkembang . Jika masih terdapat rumput yang tumbuh di bawah tanaman cabai . Lakukan penyiangan cabai dengan cara menyemprot herbisida daun .
Lakukan ketiga cara diatas hingga cabai berumur 70 hari atau dapat juga setelah cabai berbunga.
4. Panen cabai
Setelah cabai berusia kurang lebih 2.5 atau 3 bulan di atas lahan. Cabai sudah mulai dapat dipanen.
Lakukan pamenan dengan cara memutus tangkai buah yang terhubung dengan batang cabai. Usahakan agar batang cabai tidak patah.
Pemutusan tangkai cabai dari batang ini bertujuan untuk memperlama usia cabai agar tidak mudah layu.
Biasanya pemanenan cabai dapat bertahan hingga 6 bulan dengan frekuensi pemetikan 2 kali seminggu.
Jika dirasa buahnya mulai berkurang. Dapat dilakukan pemupukan dengan cara dikocor kembali agar buah yang dihasilkan dapat meningkat kembali.
0 Response to "Cara menanam cabai agar tumbuh optimal dan panen maksimal"
Post a Comment